Signed in as:
filler@godaddy.com
Signed in as:
filler@godaddy.com
Tenaga pasang surut muncul sebagai solusi penting di sektor energi terbarukan, menawarkan output energi yang konsisten yang sering dipertahankan oleh sumber lain, seperti angin dan matahari. Itu karena ia memanfaatkan ritme lautan yang dapat diprediksi.
Peta jalan energi alternatif tahun 2023 menguraikan potensinya: Diterbitkan oleh program Badan Energi Internasional, menyatakan bahwa di seluruh planet pada tahun 2050, teknologi pasang surut dan gelombang digabungkan dapat menawarkan daya sebanyak 300 gigawatt dan mencegah 500 juta ton emisi karbon. Sebuah laporan terpisah menyatakan bahwa menghasilkan kapasitas 100 gigawatt di Eropa saja akan menghasilkan 10% dari konsumsi listrik di kawasan itu saat ini.
Proyek MeyGen Skotlandia telah menjadi contoh menonjol dari keberhasilan tenaga pasang surut, menghasilkan daya yang cukup untuk 6.000 rumah hanya dengan menggunakan empat turbin. "MeyGen telah menunjukkan sekarang tanpa keraguan bahwa turbin pasang surut berbilah tiga, sumbu horizontal, yang dipasang di dasar laut berfungsi."
Inggris memimpin dalam mengembangkan teknologi pasang surut, dengan proyek-proyek yang sedang berlangsung untuk mengeksplorasi potensi ini lebih lanjut, "langkah penting yang mempercepat sektor ini ke depan." Rexor Teknologi Indonesia bekerja sama dengan Inggris untuk membawa teknologi Wave Power terbaru ke Indonesia
Bagi masyarakat pulau yang sangat bergantung pada bahan bakar impor, tenaga pasang surut sangat menjanjikan. Di Asia Tenggara, ada juga minat yang meningkat tentang bagaimana energi pasang surut dan gelombang dapat berkontribusi pada transisi energi.
Keberhasilan tenaga pasang surut di masa depan akan bergantung pada mengatasi penilaian dampak lingkungan, meningkatkan teknologi, dan terus mengamankan subsidi untuk industri yang sedang berkembang.
Energi pasang surut menghadirkan peluang unik dalam bauran energi terbarukan. Seiring dengan kematangan teknologi, teknologi akan berperan dalam transisi energi global.
Tidal power is emerging as an important solution in the renewable energy sector, offering consistent energy output that other sources, like wind and solar, often struggle to maintain. That’s because it taps into the predictable rhythms of the ocean. A 2023 alternative energy road map outlines the potential: Published by the International Energy Agency’s program, it states that planetwide by 2050, tidal and wave technology combined could offer as much as 300 gigawatts of power and prevent 500 million tons of carbon emissions. A separate report states that delivering on 100 gigawatts of capacity in Europe alone would generate 10% of the region’s electricity consumption today.
Scotland’s MeyGen project has been a standout example of tidal power success, generating enough power for 6,000 homes using just four turbines. "MeyGen has demonstrated now beyond doubt that three-bladed, horizontal axis, seabed-mounted tidal turbines work."
The U.K. leads in developing tidal technologies, with projects underway to further explore this potential, “an important step that’s accelerating the sector forward.” Rexor Teknologi Indonesia is working with UK to bring the latest Wave Power technology to Indonesia
For island communities that rely heavily on imported fuels, tidal power holds great promise. In Southeast Asia, there’s also growing interest in how tidal and wave energy could contribute to energy transitions.
The future success of tidal power will depend on overcoming environmental impact assessments, improving technology, and continuing to secure subsidies for a developing industry.
Tidal energy presents a unique opportunity in the renewable energy mix. As the technology matures, it will play a role in the global energy transition.
Ada pertanyaan? Hubungi Rexor Teknologi Indonesia.
Have a question? Contact Rexor Teknologi Indonesia.